Sejarah Jangka Sorong
Jangka sorong telah ada sejak zaman yunani dan romawi kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).
Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong ketika era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut dibuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.
Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius.
Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.
Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes.
Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar